Sejarah Tapanuli Utara
Pada masa Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk Kabupaten Dairi dan Toba Samosir yang sekarang termasuk dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Keresidenan Tapanuli yang dulu disebut Residentie Tapanuli terdiri dari 4 Afdeling (Kabupaten) yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu :
Onder Afdeling Silindung (Wilayah Silindung) ibukotanya Tarutung.
Onder Afdeling Hoovlakte Van Toba (Wilayah Humbang) ibukotanya Siborong-borong.
Onder Afdeling Toba (Wilayah Toba) ibukotanya Balige.
Onder Afdeling Samosir (Wilayah Samosir) ibukotanya Pangururan.
Onder Afdeling Dairi Landen (Kabupaten Dairi sekarang) ibukotanya Sidikalang.
Tiap-tiap Onder Afdeling mempuyai satu Distrik (Kewedanaan) dipimpin seorang Distrikchoolfd bangsa Indonesia yang disebut Demang dan membawahi beberapa Onder Distrikten (Kecamatan) yang dipimpin oleh seorang Asisten Demang.
Menjelang Perang Dunia II, distrik-distrik di seluruh keresidenan Tapanuli dihapuskan dan beberapa Demang yang mengepalai distrik-distrik sebelumnya diperbantukan ke kantor Controleur masing-masing dan disebut namanya Demang Terbeschingking. Dengan penghapusan ini para Asisten Demang yang ada di kantor Demang itu ditetapkan menjadi Asisten Demang di Onder Distrik bersangkutan.
Kemudian tiap Onder Distrik membawahi beberapa negeri yang dipimpin oleh seorang kepala Negeri yang disebut Negeri Hoofd. Pada waktu berikutnya diubah dan dilaksanakan pemilihan, tetapi tetap memperhatikan asal usulnya.
Negeri-negeri ini terdiri dari beberapa kampung, yang dipimpin seorang kepala kampung yang disebut Kampung Hoafd dan juga diangkat serupa dengan pengangkatan Negeri Hoofd. Negeri dan Kampung Hoofd statusnya bukan pegawai negeri, tetapi pejabat-pejabat yang berdiri sendiri di negeri/kampungnya. Mereka tidak menerima gaji dari pemerintah tetapi dari upah pungut pajak dan khusus Negeri Hoofd menerima tiap-tiap tahun upah yang disebut Yoarliykse Begroting.
Tugas utama Negeri dan Kampung Hoofd ialah memelihara keamanan dan ketertiban, memungut pajak/blasting/rodi dari penduduk Negeri/Kampung masing-masing. Blasting/rodi ditetapkan tiap-tiap tahun oleh Kontraleur sesudah panen padi.
Pada waktu pendudukan tentara Jepang Tahun 1942-1945 struktur pemerintahan di Tapanuli Utara hampir tidak berubah, hanya namanya yang berubah seperti :
Asistent Resident diganti dengan nama Gunseibu dan menguasai seluruh tanah batak dan disebut Tanah Batak Sityotyo.
Demang-demang Terbeschiking menjadi Guntyome memimpin masing-masing wilayah yang disebut Gunyakusyo.
Asisten Demang tetap berada di posnya masing-masing dengan nama Huku Guntyo dan kecamatannya diganti dengan nama Huku Gunyakusyo.
Negeri dan Kampung Hoofd tetap memimpin Negeri/Kampungnya masing-masing dengan mengubah namanya menjadi Kepala Negeri atau Kepala kampung.
II. MASA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA SAMPAI SEKARANG
Sesudah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mulailah membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di daerah. Dengan diangkatnya Dr. Ferdinand Lumbantobing sebagai Residen Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya di Tapanuli Utara sebagai berikut :
Nama Afdeling Batak Landen diganti menjadi Luhak Tanah batak dan sebagai luhak pertama diangkat Cornelis Sihombing. Nama Budrafdeling diganti menjadi Urung dipimpin Kepala Urung, Para Demang memimpin Onder Afdeling sebagai Kepala Urung.
Onder Distrik diganti menjadi Urung kecil dan dipimpin Kepala Urung Kecil yang dulu disebut Asisten Demang.
Selanjutnya dalam waktu tidak begitu lama terjadi perubahan, nama Luhak diganti menjadi kabupaten yang dipimpin Bupati, Urung menjadi Wilayah yang dipimpin Demang, serta Urung Kecil menjadi Kecamatan yang dipimpin oleh Asisten Demang.
Pada tahun 1946 Kabupaten Tanah Batak terdiri dari 5 (lima) wilayah yaitu Wilayah Silindung, Wilayah Humbang, Wilayah Toba, Wilayah Samosir dan Wilayah Dairi yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang. Kecamatan-kecamatan tetap seperti yang ditinggalkan Jepang.
Pada Tahun 1947 terjadi Agresi I oleh Belanda dimana Belanda mulai menduduki daerah Sumatera Timur maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategis dan untuk memperkuat pemerintahan dan pertahanan, Kabupaten Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) kabupaten. Wilayah menjadi kabupaten dan memperbanyak kecamatan.
Pada tahun 1948 terjadi Agresi II oleh Belanda, untuk mempermudah hubungan sipil dan Tentara Republik, maka pejabat-pejabat Pemerintahan Sipil dimiliterkan dengan jabatan Bupati Militer, Wedana Militer dan Camat Militer. Untuk mempercepat hubungan dengan rakyat, kewedanaan dihapuskan dan para camat langsung secara administratip ke Bupati.
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada pengesahan kedaulatan, pada permulaan tahun 1950 di Tapanuli di bentuk Kabupaten baru yaitu Kabupaten Tapanuli Utara (dulu Kabupaten Batak), Kabupaten Tapanuli Selatan (dulu Kabupaten Padang Sidempuan), Kabupaten Tapanuli Tengah (dulu Kabupaten Sibolga) dan Kabupaten Nias (dulu Kabupaten Nias). Dengan terbentuknya Kabupaten ini, maka kabupaten-kabupaten yang dibentuk pada tahun 1947 dibubarkan. Disamping itu ditiap kabupaten dibentuk badan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang anggotanya dari anggota partai politik setempat.
Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun 1956 dibentuk Kabupaten Dairi yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara.
Salah satu upaya untuk mempercepat laju pembangunan ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan hasil-hasil pembangunan dan stabilitas keamanan adalah dengan jalan pemekaran wilayah. Pada tahun 1998 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal.
Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan kembali menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Setelah Kabupaten Tapanuli Utara berpisah dengan Kabupaten Humbang Hasundutan jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 15 kecamatan. Kecamatan yang masih tetap dalam Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siata Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborong-Borong, Kecamatan Pagaran dan Kecamatan Muara.
Mulai terbentuknya daerah Kabupaten Tapanuli Utara, secara berkesinambungan dipimpin oleh Bupati yang merupakan putra daerah sendiri. Sampai tahun 2005 tercatat sebanyak 23 orang Bupati yang memimpin Kabupaten Tapanuli Utara yakni :
01. Cornelis Sihombing 1945 – 1946
02. H.F Situmorang 1946 – 1947
03. F. Siagian 1947 – 1949
04. R.P.N Lumbantobing 1947 – 1949
05. P. Manurung 1947 – 1949
06. F. Pasaribu 1950 – 1953
07. M. Purba 1954 – 1956
08. H.F. Situmorang 1956 – 1958
09. B. Manurung 1958
10. S.M. Simanjuntak 1958 – 1963
11. E. Sibuea 1963 – 1966
12. Drs. P. Simanjuntak 1966 – 1967
13. A.V. Siahaan 1967 – 1968
14. Kol M.S.M. Sinaga 1968 – 1979
15. Drs. Salmon Sagala 1979 – 1984
16. Drs. Gustaf Sinaga 1984 – 1989
17. Lundu Panjaitan , SH 1989 – 1994
18. Drs. T.M.H. Sinaga 1994 – 1999
19. Dr Rustam Effendi Nainggolan, MM 1999 – 2004
20. Torang Lumbantobing (Bupati)/Drs Frans A Sihombing Silaban MM (Wabup) 2004 – 2009
21. Torang Lumbantobing (Bupati)/Bangkit P Silaban SE MSi (Wabup) 2009 – 2014
22. Drs Nikson Nababan MSi (Bupati)/Dr Mauliate Simorangkir MSi (Wabup) 2014 – 2019
Sama halnya dengan Lembaga Eksekutif, pada Lembaga Legislatif dapat pula diketahui bahwa putra daerah yang telah menjadi Ketua DPRD Tapanuli Utara adalah :
01. S.P. Lumbantobing 1950 – 1952
02. S.M. Simanjuntak 1952 – 1955
03. W. Lumbantobing 1955 – 1958
04. S.M. Simanjuntak 1958 – 1963
05. E. Sibuea 1963 – 1966
06. S. Simanjuntak 1966 – 1967
07. P. Hutajulu 1967 – 1971
08. S. Tarigan 1971 – 1977
09. C. Sinaga 1977 – 1982
10. W.T. Simatupang 1982 – 1987
11. Firman Sianturi 1987 – 1992
12. Ir. M. Loebis 1992 – 1997
13. Drs. S.F.M. Situmorang 1997 – 1999
14. Torang Lumban Tobing 1999 – 2004
15. FL. Fernando Simanjuntak,SH, MBA 2004 – 2009, 2009-2014
17. Ir Poltak Pakpahan 2018-2019, 2019-2024
Kiranya uraian sekilas Pemerintahan di Kabupaten Tapanuli Utara ini dapat membawa kesan dan manfaat bagi kita.
Horas !!!
Asal Kata Tarutung
Abad ke-18 (1816-1817), Onan Sitahuru Saitnihuta, telah lama dikenal sebagai pusat perdagangan terbesar di Tanah Batak. Onan Sitahuru Saitnihuta, saat ini diperkirakan meliputi kampung Hutatoruan satu dan empat. Lokasinya sekitar tiga kilometer dari Kota Tarutung.
Hal utama yang menjadi latar belakang dijadikannya Onan Sitahuru Saitnihuta sebagai pusat perdagangan dikarenakan sebuah pohon beringin (hariara, dalam Bahasa Batak) yang terletak persis di tengah perkampungan. Konon para pedagang yang datang dari kawasan Tanah Batak bagian Utara (Silindung, Humbang, Samosir, Tobasa dan Dairi) sering mengadakan perjanjian dagang di tempat ini. Di tempat ini jugalah mereka bertemu setiap kali ingin mengadakan transaksi dagang kembali.
Menurut cerita para orangtua setempat, di tempat ini juga missionaris Jerman DR Ingwer Ludwig Nommensen pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Batak dan memulai misinya dalam menyebarkan ajaran Kristen, sekaligus pendidikan dan pertanian.
Di sini juga, oleh masyarakat, I.L.Nommensen hendak dijadikan sebagai kurban sembelihan kepada Dewa Siatas Barita yang diyakini sebagai dewa pujaan masyarakat setempat waktu itu. Namun rencana itu gagal disebabkan oleh turunnya hujan batu, gemuruh, kilat dan gempa yang datang secara tiba-tiba.
Konon, sang missionaris Jerman itu diikat di sebuah pohon pohon beringin. Pohon berusia mencapai 190 tahun hingga kini masih dapat kita jumpai di Desa Sait Nihuta, Tarutung.
Pada 1877 pohon beringin di mana pada pedagang melakukan transaksi dagang tidak lagi digunakan. Sebagai gantinya para pedagang pun berpindah ke pohon lainnya, pohon durian, dalam Bahasa Batak disebut “Tarutung” yang fungsinya sama, yaitu sebagai tempat berjanji dagang. Tempat ini juga digunakan oleh para raja Silindung sebagai tempat partungkoan (pertemuan). Hingga kini, pohon durian itu masih dapat dijumpai di depan rumah dinas Bupati Tapanuli Utara, Tarutung
Kemudian, daerah ini pun disebut oleh masyarakat dan para pedagang dengan nama “Tarutung” yang sebelumnya dikenal dengan Hutatoruan. Dan sesuai perkembangan masa, Tarutung dipusatkan sebagai daerah pemerintahan, hingga kini.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara 2014-2019
- Bupati : Drs Nikson Nababan
- Wabup : Dr Mauliate Simorangkir MM
- Sekda : Edward Tampubolon SE
- Asisten I : Drs Parsaoran Hutagalung
- Asisten II : Drs Osmar Silalahi
- Asisten III : Drs Satya Dharma Nababan MSi
-
STRUKTUR ORGANISASI
Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor xxx Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Nomor xxxx)Sekretariat Daerah1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membawahi:1.1. Bagian Pemerintahan;1.2. Bagian Hukum dan Perundang-undangan;1.3. Bagian Kesejahteraan Rakyat.2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan membawahi:2.1. Bagian Perekonomian;2.2. Bagian Pengendalian Program;2.3. Bagian Pemberdayaan Perempuan.3. Asisten Administrasi Umum membawahi:3.1. Bagian Umum dan Perlengkapan;3.2. Bagian Organisasi;3.3. Bagian Humas dan Keprotokolan.Staf Ahli :
1. Staf Ahli Bidang Pemerintahan
2. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatandan Sumberdaya Manusia
3. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik
4. Staf Ahli Bidang Pembangunan
5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan
Sekretariat DPRDPeraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor xxx Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Nomor xxxx)01. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;02. Dinas Kesehatan;03. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;04. Dinas Pekerjaan Umum;05. Dinas Cipta Karya dan Perumahan;06. Dinas Pariwisata;07. Dinas Kehutanan;08. Dinas Perikanan dan Peternakan;10. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan;11. Dinas Pertambangan dan Energi;12. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;13. Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan;14. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset;15. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;16. Dinas Pemuda dan Olahraga.Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor xxx Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Nomor xxxx)01. Inspektorat02. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;03. Badan Kepegawaian Daerah;04. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;05. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah;06. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan08. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;09. Kantor Lingkungan Hidup;10. Kantor Ketahanan Pangan;11. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;12. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.13. Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah14. Rumah Sakit Umum Daerah TarutungPeraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor xxx Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Nomor xxxx)Perda No. 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, terdiri dari :01. Kecamatan Tarutung02. Kecamatan Siatasbarita03. Kecamatan Sipoholon04. Kecamatan Adiankoting05. Kecamatan Pahae Julu06. Kecamatan Pahae Jae07. Kecamatan Purbatua08. Kecamatan Simangumban09. Kecamatan Sipahutar10. Kecamatan Pangaribuan11. Kecamatan Garoga12. Kecamatan Parmonangan13. Kecamatan Pagaran14. Kecamatan Siborongborong15. Kecamatan MuaraPerda No. 07 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan terdiri dari 11 KelurahanPerusahaan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari :01. Perusahaan Daerah Pertanian02. Perusahaan Daerah Industri dan Pertambangan03. Perusahaan Daerah Air Minum Mual Natio -
Nama2 Pejabat
- Kepala Inspektorat : Drs Manoras Debataraja
- Kepala BKD : Drs Hotman Nababan
- Kepala Bapeda : Drs Indra Simaremare, MSi
- Kadis Penloka : Ir James Simanjuntak MM
- Kadis Pendidikan dan Kebudayaan : Drs Martogi Sitorus
- Kadis Kesehatan : dr Janri A Nababan, MM
- Kadis PUK : Ir Anggiat Rajaguguk, MM
- Kadis Cipta Karya : Budiman Gultom
- Kadis Pertanian : Ir Tony Simangunsong, MM
- Kadis Kehutanan : Benhur Simamora
- Kadis Tenaga Kerja dan Sosial : Irwan Hutabarat SE
- Kadis Perhubungan dan Infokom : Drs Erikson Siagian
- Kadis Lingkup : Ir Polmudi Sagala
- Kadis Peternakan dan Perikanan : Ir Longgos Pandiangan
- Kadis Perizinan : Ir Alkari Purba
- Kadis Catpil : Asnah Sinaga SH
- Kadispora : Drs Gibson Siregar
- Kadis KB : Alex Gultom
- Kadis Koperasi UKM dan Prindag : Ir Marcos Panggabean MM
- Kadis Parawisata : Binhot Aritonang SSos
- Kadis Satpol PP : Rudi Sitorus SSos
Kepala Bagian Pemkab
- Kabag Tapem : Bontor Hutasoit, SSos, MSP
- Kabag Ekon : Fajar M Gultom, SE
- Kabag Kesra : Ramses Silaban SH
- Kabag Perlengkapan : Drs Kijo Sinaga
- Kabag Humas : Donna Situmeang, SSos
- Kabag Umum : Sasma Situmorang SSos
- Kabag Organisasi :……….
- Kabag Hukor : Alboin Butarbutar SH
- Kabag Program : Ramli Simamora SE
Masa Jabatan Bupati Periode ke II Tahun 2019-2024
- Bupati : Drs Nikson Nababan MSi
- Wabup : Sarlandy Hutabarat SH
- Sekda : Drs Indra Simaremare MSi
- Asisten I : Drs Parsaoran Hutagalung
- Asisten II : Drs Osmar Silalahi
- Asisten III : Drs Satya Dharma Nababan MSi
-
-
Nama2 Kepala Dinas
- Kepala Inspektorat : Drs Manoras Debataraja
- Kepala BKD : Drs Hotman Nababan
- Kepala Bappeda : Luhut Aritonang SSos
- Kadis Penloka : Ir James Simanjuntak MM
- Kadis Pendidikan dan Kebudayaan : Bontor Hutasoit SSos. MSP
- Kadis Kesehatan : Alexander Gultom SKM, MKes
- Kadis PUK : Ir Anggiat Rajaguguk, MM
- Kadis Cipta Karya : Ir Budiman Gultom
- Kadis Pertanian : Ir SEY Pasaribu
- Kadis Lingkup : Heber Tambunan, SE, MM
- Kadis Tenaga Kerja dan Sosial : Irwan Hutabarat SE
- Kadis Perhubungan : Drs Erikson Siagian
- Kadis Infokom : Ir Polmudi Sagala
- Kadis Peternakan dan Perikanan : Ir Longgos Pandiangan
- Kadis Perizinan : Anas Siagian SH
- Kadis Catpil : Asnah Sinaga SH
- Kadispora : Ir Tonny Simangunsong MM
- Kadis KB : Sudirman Manurung, SKM, MKes
- Kadis Koperasi UKM dan Prindag : Ir Marcos Panggabean MM
- Kadis Parawisata : Binhot Aritonang SSos
- Kadis Satpol PP : Rudi Sitorus SSos, MSi
- Kadis Perindag : Drs Gibson Siregar
- Kadis PMD : Dony Simamora SE
- Direktur Utama RSUD Tarutung : dr Janri Nababan MM
-
Kepala Bagian Pemkab
- Kabag Tapem : Josua Situmeang, SSTP, MSP
- Kabag Ekon : Drs Fajar Maningsing Gultom
- Kabag Kesra : Ramses Silaban SH
- Kabag Perlengkapan : Drs Kijo Sinaga
- Kabag Humas : Donna Situmeang SSos
- Kabag Umum : Sasma Situmorang SSos
- Kabag Organisasi :……….
- Kabag Hukor : Alboin Butarbutar SH
- Kabag Program : Ramli Simamora SE
Perusahaan Daerah
- Dirut Perusda Pertanian : Janpiter Lumbantoruan SH, SPd
- Direktur PDAM Mual Natio : Lamtagon Manalu, SH
- Dirut Deskranasda : Satika Simamora, SE
- Dirut Pertambangan :……………………………
- Manager Protio : Syarif Nababan SE