Desa Parmanukan Garoga Taput Raih Desa Darkum dari Menhumham

Nik4Tarutung – Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan menerima prasasti peraih Desa Sadar Hukum (Darkum) bagi Desa Parmanukan Kecamatan Garoga yang ditandatangani Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Prasasti ini telah diterima oleh Asisten I Drs. HP. Marpaung di Gedung Martabe Kantor Gubernur pada Hari Jumat lalu. Selanjutnya diserahkan kepada Bupati Taput dan selanjutnya Bupati Taput menyerahkan prasasti tersebut kepada Camat Garoga dan Kepala Desa Parmanukan. Di samping prasasti, juga diserahkan Piagam Pemberian Penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan Darkum, di Ruang Kerja Bupati Tapanuli Utara, Senin (25/04).

“Prestasi seperti ini perlu kita motivasi bagi desa-desa yang lain dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum dan peningkatan prestasi bagi generasi muda. Berlomba untuk berprestasi, berlomba untuk berbuat bagi kemajuan Tapanuli Utara,” ujar Bupati mengawali.
Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Taput mendukung program pusat dan juga Program Menkumham dalam rangka peningkatan Darkum bagi masyarakat di pedesaan dan diharapkan prestasi seperti ini akan diikuti desa-desa yang lain,” ujar Bupati mengakhiri.
Sebagai Desa Peraih Darkum, Desa Parmanukan Kecamatan Garoga, Camat Garoga didampingi Kepala Desanya menerima langsung prasasti dan Piagam dari Bupati Taput untuk dicanangkan di Desa tersebut.
Adapun kriteria masuknya Desa Parmanukan sebagai Desa Sadar Hukum merupakan hasil penilaian Propinsi Sumatera Utara dengan kriteria tertib bayar pajak, retribusi terpenuhi target, kasus narkoba nihil atau persentasenya sedikit, Kepatuhan terhadap hukum sangat baik, dan adanya kelompok keluarga sadar hukum.
Turut mendampingi Bupati Taput pada acara penyerahan tersebut, mewakili Kajari Tarutung Kasi Datun Sonang Simanjuntak, SH, Karip Soleman, Bolla, SH, Asisten I Drs. HP Marpaung, Kabag Hukum Alboin Butarbutar, Kabag Humas dan Keprotokolan Donna Situmeang, Camat Garoga Josua Situmeang, (Humas)

Satu pemikiran pada “Desa Parmanukan Garoga Taput Raih Desa Darkum dari Menhumham

  1. Selamat Ulang Tahun SBSI (25 April 1992 – 2016) ke-24

    Duapuluh empat tahun lalu (25 April 1992) Serikat Buruh Sejahtera Indonsia (SBSI) lahir dan dideklarasikan oleh sejumlah tokoh peruruhan yang menaruh kepedulian terhadap kondisi kerja dan kehidupan kaum buruh Indionesia. Hakikat ulang tahun, bagi yang lahir seyogyanya harus dijadikan momentum mengaca diri, apakah perjalanan selama 24 tahun itu (1992 – 2016) telah member banyak makna kehidupan buruh dan utamanya bagi mereka yang melahirkannya.

    Jika tidak, maka momentum ulang tahun – termasuk bagi semua orang yang hendak mengenang waktu kelahiran – tidak akan memberi apa-apa, karena hikat ulang tahun cuma sekedar hura-hura belaka. Untuk kaum remaja, saat merayakan ulang tahun biasanya sering dirayakan dengan acara makan-manakan, pesta kebun, atau sejumlah bentuk halai balai lainnya, hingga mengesankan bila mereka yang sedang berulang tahun pantas dimanjakan dalam bentuk apa saja pada saat yang dianggap sacral itu. Padahal, essensi dari ulang tahun sesungguhnya yang tidak kalah penting adalah merenungkan kondisi dan situasi dari mereka (atau Ibu) yang melahirkan dulu itu.

    Dalam kaitan inilah gagasan sebetulnya gagasan untuk mengajak para dekralaratir SBSI hadir saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SBSI yang baru saja dilaksanakan di Asrama Haji, 14 – 17 April 2016, keinginan menghadirkan para pendiri SBSI itu dianggap perlu. Seridaknya peserta Rakernas bisa memperoleh rujukan dari para pejuang dan aktivis buruh dahulu untuk dijadikan bahan pembanding saat berjuang sekarang. Andainya, para aktivs buruh masa lalu itu semua bisa hadir, boleh jadi suasana ulang tahun SBSI kali ini dapat lebih mengesankan.

    Artinya, hakikat ulang tahun ialah momentum yang tepat untuk mengenang suatu momentum kelahiran saat itu dengan segenap tantangan dan kegigihan mereka yang elahirkan, bukan sosok yang dilahirkan. Jadi momentum penting kelahiran bagi SBSI pada 24 tahun silam itu, misalnya bisa menjawab sejumlah pertanyaan, apakah dalam usia seumur itu SBSI sudah bisa disebut dewasa, menggapai cita-cita kesejahteraan yang menjadi tekad dan komitmen perjuangan dalam budaya kebersamaan, kesetaraan dan demokrasi serta solidaritas ?

    Momentum ulang tahun adalah saat yang bagus untuk merenungkan kembali lika-liku perjalanan panjang dengan segenap gapaian yang telah dan belum berhasil dilakukan, agar pada hari esok semua kekurangan – atau bahkan kesalahan – bisa diperbaiki guna meraih cita-cita bersama kaum buruh Indonesia, yaitu agar buruh dan aktivis buruh tentu saja bisa kenikmati kesejahteraan yang berkeadilan. Bebas berekpresi dan menyampaikan pendapat tidak cuma terhadap rezim penguasa dan pengusaha, tetapi juga dalam organisasi buruh itu sendiri.

    Tradisi dalam ulang tahun bagi SBSI sendiri baru kali ini akan dirayakan pada malam hari, Senin 25 April 2016 pukul 19.00 sampai selesai di Markas besar SBSI, Jl. Tanah Tinggi 2 No. 25 Jakarta. Datang ya, biar kebersamaan saat meniup lilin pun biusa kita lakukan bersama-sama. Karena kebersamaan dalam organisasi buruh harus dimulai dari meniup lilin juga. (Jacob Ereste) ***

    Happy Birthday SBSI (25 April 1992-2016) 24th

    Twenty-four years ago (25 April 1992) Indonsia Prosperity Trade Union (SBSI) was born and declared by a number of figures peruruhan who put their interest in working and living conditions of the workers Indionesia. Itself birthday, to which should be born should be a momentum mirror themselves, whether traveling for 24 years (1992-2016) was a member many meanings of life of workers and especially for those that gave it birth.

    If not, then the momentum birthday – including for all those who wanted to commemorate the birth – will not give anything, because hikat anniversary merely mere rah-rah. For young people, while celebrating his birthday usually is often celebrated with the meal-manakan, a garden party, or some other form of halai hall, to impress when they are being pampered inappropriate birthday in whatever form at the time it was considered sacred. In fact, the essence of the actual birthday no less important is to reflect the conditions and circumstances of their (or mother) who gave birth to the first.

    In this regard the idea is actually the idea to invite the dekralaratir SBSI present when the National Working Meeting (Rakernas) SBSI newly implemented in the Hajj Dormitory, 14 to 17 April 2016 the desire to bring the founders of the SBSI was considered necessary. Seridaknya National Workshop participants can get a referral from the fighters and labor activists in advance to be used as a comparison when struggling right now. Supposing the past aktivs workers it can all be present, may be the atmosphere of a birthday SBSI this time may be more impressive.

    That is, the nature of the anniversary is the right moment to commemorate a birth momentum at that time with all the challenges and the persistence of those who elahirkan not figure born. So important moment of birth to the SBSI in 24 years ago that, for example, could answer a question, whether the age of the rest of the SBSI already can be called up, reaching the ideals of welfare into determination and commitment to fight the culture of togetherness, equality and democracy and solidarity?

    Momentum anniversary is a good time to reflect on the twists and turns of a long journey with all gapaian who have and have not managed to do, so that on the next day all the flaws – or even mistakes – could be improved to achieve the ideals that became kiinginan along, namely that workers and labor activists could kenikmati equitable prosperity. Free expression and expression is not only against the ruling regime and businessmen, but also in the organization of labor itself.

    Tradition in SBSI own birthday for the first time will be celebrated at night, Monday, April 25, 2016 at 19.00 to finish at the headquarters of the SBSI, Jl. Tanah Tinggi 2 No. 25 Jakarta. Coming yes, let togetherness when blowing out the candles was biusa we do together. Because together in labor organizations should start from blowing out candles as well. (Jacob Ereste) ***

    Pada 25 April 2016 23.33, Borsak Mangatasi Nababan menulis:

    > BORSAK MANGATASI NABABAN posted: “Tarutung – Bupati Tapanuli Utara Drs. > Nikson Nababan menerima prasasti peraih Desa Sadar Hukum (Darkum) bagi Desa > Parmanukan Kecamatan Garoga yang ditandatangani Menteri Hukum dan HAM > Yasonna Laoly. Prasasti ini telah diterima oleh Asisten I Drs. HP. Marp” >

    Suka

Berikan Saran dan Informasi anda di Situs Nababan ini ....terimakasih

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.