Doloksanggul – Berkas BAP (Berita Acara Pemeriksaan) tersangka kasus korupsi raib dari Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Dolok Sanggul. Raibnya berkas tersebut mengakibatkan jaksa urung menahan tersangka berinisial SL, yang tersangkut atas kasus dugaan korupsi pengadaan Teknologi dan Informatika Komputer (TIK) laboratorium senilai lebih dari Rp100 juta yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2011.
SL sendiri, adalah mantan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan dan kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pengawasan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Humbahas.
Kejari Dolok Sanggul HR Batubara SH MH ketika dikonfirmasi wartawan baru-baru ini di ruang kerjanya mengakui adanya kehilangan berkas tersebut pasca terjadinya kebobolan kantornya pada tanggal 17 Nopember 2012.
”Khusus penanganan kasus korupsi di Dinas Pendidikan Humbahas, kita sangat terkendala akibat hilangnya beberapa berkas saat terjadinya pembongkaran yang terjadi November tahun lalu,” kata HR Batubara.
Atas hilangnya berkas tersebut, pihaknya mengaku terpaksa harus melakukan pemeriksaan ulang mulai dari awal, dengan memanggil kembali saksi-saksi yang sudah pernah diperiksa. Termasuk Kepala Dinas Pendidikan Humbahas Drs Wisler Sianturi dan pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
“Proses penetapan tersangka SL masih tetap dilanjutkan, dan tidak tertutup kemungkinan tersangkanya akan bertambah. Tapi kita agak terkendala karena beberapa berkas yang berkaitan dengan kasus itu ikut hilang saat pembongkaran tahun lalu,” sambung HR Batubara meyakinkan.
Atas hilangnya berkas tersebut, SL sendiri, saat ditemui wartawan sejak minggu lalu hingga Selasa (29/1) di kantornya tidak berada di tempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Humbahas Drs Pensus Sihombing, kepada wartawan, Selasa (29/1) mengakui, SL bekerja di instansi yang dipimpinnya itu. ”Jabatannya sekarang Kepala Bidang Pengawasan,” kata Pensus.
Ia menyebut, sejauh ini belum ada perintah apapun dari Bupati Humbahas terkait posisi SL yang sudah menjadi tersangka kasus korupsi. ”Kalau biasanya, SL masuk kerja. Mungkin kebetulan saja anda tidak ketemu dengan dia di kantor,” ketusnya. (juan/des)
Borsak Mangatasi Nababan 
kenapa kejadian nya bisa seperti itu,,,di laporkan saja siapa petugas piket pada wktu kejadian,,apakah cukup hanya berita kehilangan saja ( kebongkoran) yg notabene berakibat hilang nya berkas yang ada kaitan nya dengan tsk SL,, sedang kn di KPK bocor sprindik d bentuk tim pemeriksa yaitu majelis kode etik
SukaSuka