“Keong Racun” Dibalas “Tokek Racun”

Jakarta – Ada-ada saja cara orang numpang popularitas. Setelah video lip sync oleh Shinta dan Jojo berjudul Keong Racun menjadi ngetop, kini giliran ada cowok yang membalasnya dengan lagu berjudul Tokek Racun (Jawaban Keong Racun).

Lagu itu juga diunggah di situs YouTube oleh pengguna dengan nama Mr X-Katrok. Bedanya, suara lelaki dalam video itu tidak terlihat menunjukkan wajahnya. Video Shinta dan Jojo yang centil tetap saja dipakai.

Lirik lagu dalam video berdurasi 5,35 menit itu tergolong jorok dan sarkas. Isinya mengolok-olok cewek, membalas olok-olok terhadap cowok dalam Keong Racun. Inilah potongan liriknya:

Dasar kau tokek racun
sudah dibayar, eh nolak tidur
ngomong gak mau ML,
tau kau tetap terus nempel

Eh, kau lebay sekali
Pakai basa-basi kau nolak happy-happy
Eh, gaya malu-malu
Pakai basa basi kau nolak happy-happy

Sorry sorry sorry, jeng
Kau cantik tapi gendheng
Sorry sorry sorry, mbak
Kau memang cewek murahan.

“Keong Racun”

Jejaring sosial digital menjadi fenomena penting tidak hanya untuk memperluas hubungan antarmanusia, tetapi juga menjadi tren baru untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi dan perdagangan. Kemudahan digitalisasi memungkinkan siapa saja menjadi populer dan, bahkan, bisa menjadi tambang emas baru di era digitalisasi.

Fenomena ”Keong Racun” lagu dangdut yang menjadi pembahasan di mana-mana sampai menjadi topik tren di Twitter menunjukkan kekuatan digitalisasi yang mampu mengubah segala-galanya. Lagu dangdut yang tidak pernah kedengaran di anak tangga lagu dangdut tiba-tiba menjadi populer di mana-mana.

Bermula dari dua wanita iseng menggunakan fasilitas video digital di komputer mereka, menyanyikan ”Keong Racun” secara lypsinc mengikuti mimik irama dan lirik lagu dangdut ini. Lagu ini pun akhirnya menjadi populer, menyebabkan mesin bisnis hiburan bergulir, membawa popularitas bagi dua wanita yang dikontrak perusahaan, dan menyebabkan video kedua wanita ini dilihat oleh sekitar 1,8 juta penonton di YouTube.

Ini fenomena penting. Fenomena sama yang mengangkat Justin Bieber, yang menjadi populer melalui situs YouTube setelah ibunya mengirim rekaman anaknya menyanyi ke situs jejaring video sosial yang bisa ditonton siapa saja.

Fenomena jejaring sosial digital ini memang mengherankan, mampu mengangkat siapa saja untuk menjadi populer dan menjadi tren yang ingin disaksikan oleh siapa saja di jejaring internet. Di Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang suka kongko-kongko ketimbang membaca atau menulis, fenomena ini memiliki tempat tersendiri.

Yang menjadi tantangan bagi kita adalah bagaimana mengangkat fenomena ini menjadi enjin perubahan, mendorong berbagai sektor sosial, politik, ekonomi, perdagangan untuk mendorong harkat bangsa yang berbasis informasi.

Dan, angka pertumbuhan akses jejaring sosial digital di negeri ini terus meningkat secara pesat. Hal ini, antara lain, menjelaskan banyaknya para petinggi perusahaan-perusahaan teknologi komunikasi informasi global bertandang untuk melihat fenomena jejaring sosial Indonesia.

Dalam statistik, angka-angka ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi bagian penting yang ikut menentukan perkembangan digitalisasi jejaring sosial. Banyak perusahaan sekarang mulai melirik dan menjadikan fenomena jejaring sosial ini sebagai lahan pemasaran dan bisnis baru. ”Sorry sorry sorry jack, Jangan remehkan aku” bunyi lirik lagu ”Keong Racun.”

(Kompas)

Berikan Saran dan Informasi anda di Situs Nababan ini ....terimakasih

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.